Jakarta, Aktual.com – Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat membantah memberikan perintah kepada aparatur sipil negara (ASN) setempat untuk memilih dan memenangkan salah satu calon presiden tertentu.
Hal ini menyusul adanya video viral pengakuan seorang ASN Boyolali yang mengungkapkan ada arahan dari bupati untuk memenangkan calon dari parpol tertentu di Pemilu 2024.
“Pertanyaannya, pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar? Semua pernah mendengarkan? Ya sudah jawabannya itu. Artinya bupati tidak pernah memerintahkan untuk itu (mengarahkan ASN untuk memilih calon dan partai tertentu),” kata Said di Boyolali, dikutip dari detikJateng, Kamis (16/11).
Selain itu, Said juga membantah adanya iuran ASN untuk memenangkan salah satu calon. Saat ditanya apakah ia akan melaporkan ke polisi soal video itu, Said tidak banyak menjawab.
“Lha saya nggak ngerti, saya nggak ngerti wong-wonge (orang-orangnya) siapa, kita juga nggak ngerti kok,” ucapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan akan mengecek soal video yang viral di media sosial itu. Nana pun menegaskan ASN harus menjaga netralitasnya.
“Itu mungkin nanti mengarah Bawaslu, bukan tugas kita. Tapi kita ada tim satuan tugas untuk melakukan pengecekan ataupun penyelidikan apakah hal itu betul atau tidak, tapi nanti itu urusannya dengan Bawaslu kalau masalah kampanye,” kata Nana kepada wartawan di gedung Gradhika Bakti Praja, Rabu (15/11).
Dalam video yang beredar, seorang perempuan berseragam PNS Pemkab Boyolali mengaku ada arahan dari bupati untuk memenangkan calon dari parpol tertentu.
Selain itu, perempuan itu juga menyebut ASN Boyolali ditarik iuran untuk pemenangan. Jika tidak mau akan dipindah yang jauh dari tempat tinggalnya.
Disebutkan pula, dalam rekrutmen P3K dari pemdes mendapat rekomendasi dari orang partai, sehingga harus setor ke partai.
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi
Jalil