Jakarta, Aktual.com – Memasuki masa perundingan atas persengketaan kontrak, PT Freeport bermain manuver dan mengerahkan karyawannya melakukan demonstrasi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini diungkapkan oleh Bupati Mimika, Eltinus Omaleng.
Omaleng menyampaikan konsistensinya untuk mendukung PP No 1 Tahun 2017 yang mendorong divestasi 51 Persen. Dengan jumlah divestasi itu tuturnya, akan membawa kesejahteraan bagi masa depan rakyatnya, karena daerah akan mendapat 10 hingga 20 persen saham.
“Demo hari ini yang dilakukan oleh para pekerja Freeport itu menyangkut perut mereka hari ini. Yang demo hari ini yaitu karyawan yang masih aktif bekerja di Freeport, dibiayai, dibeli tiket dan akomodasi oleh Freeport, jadi wajar kalau mereka membela Freeport,” ujarnya di Kementerian ESDM, Selasa (7/3).
“Tapi apa yang saya bicarakan menyangkut masadepan Papua, masadepan anak-anak Papua yang akan mendapatkan bagian dari 51 persen saham divestasi. Maka dari itu kita mendukung ketetapan PP 1 tahun 2017,” tandasnya.
Kemudian saat bersamaan, Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri ESDM, Hadi M Djuraid merasa kecewa dengan Freeport. Merumahan karyawan bukan merupakan dampak kebijakan pemerintah, namun tidak lain karena perusahaan asal Amerika Serikat itu tidak mempunyai itikad baik.
“Kalau ini (Demo) dibiayai oleh Freeport, ini sangat tidak fair. Terus terang ini akan mengganggu jalannya perundingan. Bisa jadi perundingan akan kita stop dulu sampai mereka menjaga kondusifitas. Mereka ini (Karyawan Demo) bukan korban dari kebijakan pemerintah, tapi korban dari sikap keras kepala pihak Freeport yang tidak bersedia memanfaatkan jalan keluar yang ditawarkan oleh pemerintah,” tandasnya.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka