Jember, Aktual.com – Meskipun sudah tidak berkecimpung di dunia teknik lagi, Hendy Siswanto yang saat ini menjabat sebagai Bupati Jember, mendapat Sertifikat Insinyur Profesional dari Badan Kejuruan Teknik Perkretaapian (BPKTA) Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Perolehan gelar ini merupakan hasil dari serangkaian verifikasi dan ujian yang dilaksanakan secara daring beberapa waktu lalu. Menurut Ketua BPKTA PII, Ir. Hermanto Dwiatmoko, peroleham gelar ini merupakan konversi atau penyesuaian dari gelar insinyur untuk bisa terjun di dunia kerja secara profesional.
“Jadi ini sesuai aturan perundangan, dimana seorang insinyur atau lulusan teknik memiliki kompetensi di bidangnya. Sama seperti dokter setelah lulus kuliah, dia harus menyelesaikan studi kembali untuk bisa melakukan praktek,” ujarnya pada perhelatan Gala Dinner dan penganugerahan sertifikat insinyur profesional di Java Lotus, Jember, Sabtu (20/11).
Yang cukup membanggakan, Hendy lulus dengan nilai tinggi, sehingga PII akhirnya menyematkan gelar Insinyur Profesional Utama dengan titel IPU di belakang namanya.
“Memang Pak Hendy ini sudah tidak berkecimpung lagi di dunia teknik secara praktis, tetapi ini adalah upaya sebagai konsekwensi gelar kesarjanaan tekniknya yang nantinya bisa ditiru oleh lulusan teknik lainnya,” tambahnya.
Hasil penilaian kelayakan gelar insinyur yang dilakukan oleh tim dari Universitas Jember yang juga melakukan assesmen kepada Hendy Siswanto, ia mampu membuat terkesan tim penilai sehingga lulus dengan sangat baik. Beberapa pertanyaan yang mampu dituntaskan diantaranya soal Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 dan aplikasi keilmuan teknis untuk bidang kerjanya saat ini.
Perolehan gelar ini bukan sekedar selebrasi atau pengistimewaan, karena di masa lampau Hendy selama 21 tahun lebih, mampu membuat konsep sekaligus mengaplikasikan keilmuannya untuk membangun jalur kereta api di Indonesia dengan efektif dan efisien.
“Yang tersulit pun pernah kita lakukan dalam membangun jalur kereta api double track sepanjang 200 km dengan mengaplikasikan matras bambu hingga menjadi studi mahasiswa dari luar negeri, dan efektif serta mampu menghemat anggaran hingga Rp2 triliun. Ini yang saya sebut bekerja efektif, cepat dan efisien,” paparnya.
Bahkan saat inipun dirinya masih melakukan metode pekerjaan yang sama meskipun bidang kerjanya sudah berbeda. “Makanya saya undang semua OPD, agar bisa terinspirasi dari hasil kerja nyata itu, ayo kita percepat pembangunan dan ketertinggalan di Kabupaten Jember ini dengan cepat, efektif dan efisien, kita buat inovasi-inovasi yang kuat, pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, supaya Jember maju dengan pesat,” harapnya.
(Aminudin Aziz)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi