Jakarta, Aktual.co —  Bursa saham Amerika Serikat jatuh setelah indeks standard & poor 500 membukukan retret pertama secara mingguan ‘back-to-back’ sejak Oktober 2014 lalu. Pelemahan juga terjadi seiring tertekannya bursa AS oleh aksi jual di sektor energi, sebelum dimulainya musim laporan keuangan.

Seperti dilansir Aktual.co dari Bloomberg.com, Selasa (13/1), saham-saham energi anjlok sebanyak 2,8 persen, terbesar di antara 10 kelompok di S&P 500 (SPX) disertai minyak mentah yang turun 4,7 persen. Saham Tiffany & Co anjlok 14 persen dan SanDisk Corp turun paling tajam dalam 6 tahun terakhir.

Indeks S&P 500 turun 0,8 persen ke level 2.028,26 pada penutupan perdagangan Senin (12/1), pukul 16.00 waktu New York, AS. Ada pun Dow Jones Industrial Average turun 96,53 poin atau 0,5 persen ke level 17.640,84.

Sementara itu, Indeks Nasdaq 100 turun 1 persen karena mundurnya saham teknologi. Tercatat, sekitar 6,6 miliar saham berpindah tangan di Bursa AS.

“Ketika masih ada ketidakpastian di luar sana, dan itu bukan pertanda  untuk pasar yang sehat,” kata Equity Strategist Miller Tabak & Co, Matt Maley, Selasa (13/1).

Bursa AS telah kehilangan 0,7 persen pada pekan lalu, menyusul penurunan 1,5 persen pada periode sebelumnya di tengah kekhawatiran atas pergeseran harga minyak, jatuhnya upah AS, dan rencana pembelian obligasi bank Sentral Eropa tidak akan cukup untuk memerangi deflasi.

Artikel ini ditulis oleh: