Jakarta, Aktual.com — Puluhan organisasi buruh menyampaikan aspirasi di depan Kementerian BUMN, Minggu (1/5). Diantaranya Gerakan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB), Persatuan Gerakan Serikat Pekerja (Progresip), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Pembebasan Sebumi, LBH Jakarta, Safenet, Semar UI, PMKRI, PPR, Pro-PRP, SEDAR. SMBI dan SGMK.
Dalam aksinya, mereka menyampaikan lima tuntutan. Pertama upah layak nasional, kedua reforma agraria, ketiga nasionalisasi dan industrialisasi aset-aset vital nasional, keempat pajak progresif dan terakhir peningkatan sumsudi dan fasilitas umum bagi rakyat.
“Sudah saatnya kita menasionalisasi dibawah kontrol rakyat. Kembalikan aset-aset yang menguasai hajat hidup orang banyak yang selama ini dikelola swasta asing ke tangan negara,” tegas salah satu orator dari mobil pengeras suara.
Disampaikan, selama ini banyak aset-aset bangsa yang dikuasai swasta asing dan nasional. Khusus pengelolaan oleh swasta nasional tidak berwatak sosial-kerakyatan. Buruh berharap nasionalisasi dan industrialisasi menambah pemasukan negara sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang layak bagi rakyat.
Mengenai pajak progresif, buruh mendesak penarikan pajak yang lebih tinggi kepada keuntungan dan pendapatan pemodal besar. Yakni dengan cara meningkatkan persentase pajak dalam setiap kelipatan pendapatan oleh pemodal besar.
“Semakin besar keuntungan suatu perusahaan, maka semakin besar persentase pajak yang harus dikenakan. Ini juga berarti penghapusan jenis pajak yang dibebankan kepada rakyat,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: