Jakarta, Aktual.com — Rencana pemerintahan Jokowi-JK untuk ‘merumahkan’ 1 juta pegawai negeri sipil (PNS) dengan alasan efesiensi anggaran negara, menimbulkan pertanyaan bagi publik.
Tidak terkecuali Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono yang menilai rencana rezim pemerintahan hari ini menunjukan kedok sang presiden sendiri.
“Akhirnya terbuka sudah kedok Jokowi sebagai antek neolib dan kapitalis, dengan menciptakan kebijakan yang berdampak pada PHK buruh besar-besaran, dan rencana pemecatan 1 juta PNS dengan alasan efesiensi anggaran negara,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (31/5).
Disisi lain, pemerintahan Jokowi justru menjadikan Indonesia sebagai surga bagi buruh asing untuk mencari nafkah. Hal ini, sambung dia, terkait kesepakatan pemerintah Indonesia dengan para investor China.
“Persetujuan itu memperbolehkan investasi China dengan memperkerjakan buruh dari China mulai dari buruh Un-skill hingga advance buruh,” sebut dia.
Kondisi saat ini tidak sesuai dengan janji Jokowi dalam kampanyenya yaitu menciptakan 10 juta lapangan kerja baru dalam 5 tahun, dan hanya tinggal janji saja.
“Menciptakan 10 juta lapangan kerja baru dalam 5 tahun bagaikan ‘jauh panggang dari api’, tahun depan mulai 2017 hingga 2019 pemerintahan Jokowi akan melakukan pemecatan hingga 1 juta PNS,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang