Seoul, Aktual.com – Kejadian tragis yang menimpa pesawat terbang Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C-2216 memang menyesakkan. Bagaimana tidak ? Dari 181 orang yang berada di dalam pesawat, hanya dua orang yang selamat, yakni dua pramugari.
Sedangkan 175 penumpang, serta pilot dan co-pilot dan empat orang awak kabin semuanya meninggal dunia. Peristiwa tragis yang terjadi di Bandara Muan, Seoul Korea Selatan pada Minggu pagi (29/12) pukul 09.00 waktu setempat itu diduga akibat masuknya seekor burung ke dalam mesin pesawat atau yang disebut ’Bird Strike’ diperparah dengan cuaca buruk saat insiden terjadi. Pesawat jenis Boeing type 737-800 yang naas itu baru saja terbang dari Bangkok Thailand dan tiba di Seoul Korea Selatan.
Dilansir dari Yonhap News, walaupun dugaan ’bird strike’ muncul, namun aparat Korsel masih menunggu hasil analisis kotak hitam pesawat yang sudah diamankan. Pihak pemadam kebakaran Korsel sendiri sudah menyatakan cuaca buruk dan bird strike mampu memicu kerusakan mesin pesawat saat terbang. Namun, penjelasan rinci terkait penyebab akan diumumkan setelah investigasi gabungan selesai. ”Ada dugaan tabrakan burung yang dikombinasikan dengan kondisi cuaca buruk,” ujar Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Don Muan Lee Jeong-hyun.
Sedangkan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel member pernyataan yang menyebutkan kalau menara pengawas di Bandara Don Muang sempat memberi peringatan tabrakan burung kepada pilot. Begitu mendapat peringatan, pesawat sempat mencoba mendarat kembali di landasan. Namun upaya itu tidak berhasil, pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan. Pesawat kemudian hilang kendali dan keluar dari landasan pendaratan, lalu menabrak tembok pembatas landasan hingga hancur, hingga memicu kepulan api, disusul ledakan dahsyat di landasan.
Untuk diketahui, bird strike merupakan insiden yang terjadi ketika pesawat sedang terbang dan menabrak burung. Meski terlihat sepele dan cukup sering terjadi, tabrakan dengan burung atau kawanan burung, sangat membahayakan pesawat. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyebutkan kalau bird strike bisa membuat jet atau mesin kehilangan daya saat terbang bila burung tersedot ke dalam saluran udara pesawat.
Dilansir dari The Korea Herald, maskapai Jeju Air yang tergolong harga tiketnya ekonomis itu sudah diperingatkan petugas menara kontrol akan adanya ”serangan burung”. Saat diperingatkan pesawat sedang berusaha melakukan pendaratan awal. Sesaat setelah diperingatkan, pilot mengeluarkan peringatan ”mayday”.
Gagal dalam upaya pendaratan pertama, pilot berupaya melakukan pendaratan kedua. Namun saat mendarat, pesawat berupaya melakukan ”pendaratan miring’ tanpa roda pendaratan yang diaktifkan. Rekaman video yang dramatis menunjukkan pesawat itu meluncur di sepanjang landasan pacu dengan asap mengepul. Kecepatan yang tak bisa dikendalikan membuat pesawat keluar landasan. Pesawat kemudian menabrak dinding di ujung dan terbakar.
Alhasil, pesawat yang sedang membawa 175 penumpang plus enam awak pesawat, nyaris seluruhnya meninggal dengan luka bakar. Hanya dua pramugari yang berhasil selamat walau dengan luka bakar yang cukup serius.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain