Surabaya, Aktual.co — Puluhan crew bus Damri (P8) di Surabaya melakukan aksi mogok kerja. Dampaknya, tidak satu pun bus Damri di Terminal Oso Wilangun Surabaya yang beroperasi.
Beberapa calon penumpang yang tidak tahu aksi mogok itu pun, membuatnya menunggu bus terlalu lama. Mereka baru tahu setelah bertanya-tanya ke petugas terminal.
“Saya nggak tahu kalau ada mogok kerja. Sata tunggu-tunggu kok busnya tidak berangkat. Saya baru tahu pas tanya-tanya tadi di petugas. Ya terpaksa harus pakai bus lain,” keluh Rini, salah satu calon penumpang, Senin (2/2).
Dengan tidak beroprasinya bus Damri, penumpang akhirnya memilih transportasi lain dengan menaiki bus swasta (P6) yang melewati jalur kota meski berpotensi kemacetan.
“Biasanya memang naik Damri, karena lewat tol biar lebih cepat. Tapi, kalau nggak ada, ya kita pakai bus seadanya.” sahut penumpang yang lain, Arya.
Sementara itu, dengan mogoknya bus Damri, menjadi berkah tersendiri bagi bus non Damri. Sebab, dengan banyaknya penumpang Damri yang beralih, mereka mendapatkan keuntungan lebih.
“Biasanya banyak yang pakai bus Damri, cuma sekarang karena Damri-nya mogok, banyak yang beralih ke kita,” ungkap sopir bus swasta, Didik Salim.
Untuk diketahui para crew Damri se-Surabaya mogok beroperasi. Mereka menuntut pihak managemant Perusahaan Umum (Perum) Damri memberikan gaji yang layak bagi seluruh armada busnya yang beroperasi di lapangan.
Frans Antonius Sinsu, koordinator aksi mengatakan, tidak hanya bus Damri yang masuk ke Surabaya, melainkan rute Sidoarjo-Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Bungurasih-Terminal Osowilangun.
Bahkan, sebagian sopir Damri juga memprotes penghapusan kebijakan pemkot yang sebelumnya memberikan bagian sepuluh tiket penumpang sebagai pendapatan kondektur dan sopir.
Artikel ini ditulis oleh:

















