1 dari 4
Seorang penjaga memeriksa bus sekolah di pool kawasan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2015). Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) berencana meniadakan operasioan bus sekolah di Jakarta. Nantinya, pelajar hanya perlu menunjukkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk menggunakan transjakarta dengan cuma-cuma alias gratis.
Seorang penjaga keamanan pool bus sekolah saat mengecek kondisi bus sekolah yang berada di Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jum'at (26/5/2015). Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) berencana meniadakan operasioan bus sekolah di Ibukota. Bus sekolah yang saat ini tidak efektif untuk menampung seluruh murid kurang mampu.
Setiap hari kerja para supir bus sekolah meninggalkan pool sejak puku 05.30 dan tiba kembali di pool pukul 7 hingga 8 malam. Bagi Ahok Bus sekolah hanya bisa menghabiskan anggaran tiap tahunnya.Bus sekolah yang ada saat ini rencananya akan dihibahkan untuk transportasi PNS DKI maupun bagi transportasi kader PKK.
Nantinya, pelajar hanya perlu menunjukkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk menggunakan transjakarta dengan cuma-cuma alias gratis. Pemprov DKI pun akan terus memberi public service obligation (PSO) atau subsidi dengan jumlah besar kepada PT Transjakarta. Sejauh ini, hanya ada 174 unit bus sekolah dan hanya 114 unit di antaranya yang beroperasi. Dengan rincian, 45 unit bus kecil dan 69 unit bus besar.
Artikel ini ditulis oleh:

















