Jakarta, Aktual.com – Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, tak heran dengan musibah yang menimpa penyidik Novel Baswedan. Kata dia, insiden yang terjadi pagi tadi, Selasa (11/4), merupakan yang kelima, salah satunya saat Novel menyidik kasus korupsi simulator SIM, yang menjerat mantan Kakorlantas Djoko Susilo.

“Novel ini mengalami upaya penyiksaan dan pembunuhan berkali-kali. Kasus travel check, penggeledahan di kantor Korlantas Mabes Polri, ketika dia ditabrak saat perjalanan dari rumah ke kantor, dimana dia sempat tersungkur. Kalau dikaitkan peristiwa NTT, ini berarti kasus kelima untuk berupaya menciderai Novel,” kata dia, saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, hari ini.

Dalam rangka itu, mantan Ketua Komisi Yudisial ini mendesak Presiden Joko Widodo untuk bersikap, sama seperti ketika rezim Tanah Air dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, Jokowi harus membentuk sebuah tim ada yang unsur pemerintah, tak hanya polisi.

“Ini sudah kasat mata, maka tidak ada cara lain, kecuali presiden, selaku panglima tertinggi TNI dan Polri perlu segera mementuk tim. Sama seperti SBY dulu bentuk tim 8, dengan SK presiden,” jelasnya.

Dia pun berharap pemerintah tak hanya basa-basi, dan benar-benar serius mengusut kasus tersebut. “Negara nggak bisa berbasa-basi, terkesan cari muka. Kalau mau usut tuntas ya harus benar, usut untas,” tegas dia.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby