Jakarta, Aktual.co —Dinas Pekerjaan Umum Tata Air DKI Jakarta memperkirakan dibutuhkan anggaran sebesar Rp118 triliun untuk konsep penyelesaian banjir di Jakarta secara menyeluruh. Proyek secara keseluruhan diperkirakan selesai hingga tahun 2035.
“Ini konsep kita secara total utuk bisa selesaikan banjir di Jakarta. Jadi kurang lebih butuh 118 triliun,” kata Kepala Dinas PU tata Air DKI, Agus Priyono di Jakarta Pusat, Senin (26/1).
Kata dia, jumlah anggaran sebanyak itu antara lain untuk menuntaskan banjir dari muara hingga ke hulu di aliran barat dibutuhkan anggaran Rp34 triliun.
“Di aliran tengah 34 triliun, timur 31 triliun. Tentunya ini tidak bisa diselesaikan dalam 5-10 tahun. Bukan anggarannya yang besar, tapi sejauh mana kita bisa selesaikan, karena hambatannya besar,” paparnya.
Butuh Rp118 triliun, namun di tahun 2015 Dinas PU Tata Air DKI ternyata hanya dapat kucuran anggaran sebesar Rp2,7 triliun. Meski jauh dari jumlah ideal, Agus berjanji akan mengoptimalkan anggaran itu di tahun ini. “Coba kita optimalkan,” ujar dia.
Sejumlah program prioritas sudah disiapkan Dinas PU Tata Air dari hulu ke hilir dengan anggaran yang didapat. 
Pertama, pembangunan tiga sistem pompa air besar di kawasan Kamal, Angke dan Pompa Grogol untuk di aliran Barat. Ke dua, pembuatan tanggul pantai dan normalisasi sungai. Ketiga, pembangunan dan peningkatan sistem polder.
“Pembangunan polder untuk mencegah suatu daerah terkena banjir dan rob,” jelas dia.
Keempat, pembangunan dan peningkatan waduk situ dan embung. kelima, pembuatan reservoir resapan dan sumur resapan.
Jika dalam pengerjaan program prioritas itu ditemui hambatan, akan dilakukan penyelesaian di program lain yang lebih mudah. “Misal seperti ada masalah seperti pembebasan lahan di aliran barat, kita akan pindah ke pengerjaan lain dulu,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: