“Jadi kita beda dengan KEK Sei Mangkei. Di Sei Mangkei itu sifatnya sawit base, kalau kita industri petrochemical dan metal seperti dari Inalum. Makanya kita lebih fokus ke logistik dengan enam kelompok yang potensial itu,” jelas dia.
Untuk tahap awal ini, kata dia, Pelindo I mengembangkan terminal multipurpose yang telah selesai dibangun dan siap dioperasikan Oktober nanti.
“Untuk tahapan selanjutnya pengembangan kawasan industri dan pelabuhan hub bersama mitra strategis. Konsepnya self generating cargo, makanya Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan hub internasional,” tegas Iman.
Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun di atas lahan selus 3.000 ha dengan memiliki fasilitas pelabuhan, dermaga peti kemas, curah kering dan basah, seaway, serta lainnya.
“Kapasitas pelabuhannya juga sangat besar mencapai 10 juta teus dengan panjang dermaga 6.000 meter,” papar dia.
Dalam mengembangkan Kuala Tanjung ini, perseroan telah menerima penugasan melalui Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di Provinsi Sumatera Utara.
“Sehingga kami optimistis bahwa pelaku industri akan tertarik untuk investasi di kawasan industri Kuala Tanjung,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara