Jakarta, Aktual.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih tetap stagnan. Pasalnya IHSG masih tetap tertahan dalam fase konsolidasi.
Terlebih di akhir perdagangan pekan kemarin ditutup melemah pada level 4814. Sentimen yang ada pun belum mampu menolong laju IHSG.
“Sebab tekanan yang terjadi pada harga minyak mentah dunia akan menjadi penghambat proses penguatan harga saham yang berbasis komoditas. Ini yang akan memengaruhi IHSG,” tutur analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya dalam analisis hariannya, Senin (20/6).
Meski begitu, dia melihat potensi penguatan memang masih bisa terjadi, kendati kecil. Menurutnya, kembali diturunkannya BI Rate serta masih berlanjutnya capital inflow seharusnya bisa menjadi katalis positif.
Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga bisa menjadi sentimen bagus bagi laju IHSG. “Nilai tukar rupiah terhadap USD yang cukup stabil juga menjadi faktor yang menunjang pola pegerakan IHSG,” tegas dia.
Untuk itu, saat ini IHSG perlu untuk menggapai target resisten 4.886 dalam upaya memperkuat pola uptrend jangka menengah. Apalagi menjelang ibur panjang juga turut memberikan pengaruh terhadap gairah pasar.
“Makanya hari ini IHSG bisa saja berpotensi menguat, tapi tetap waspadai sentimen yang ada.” papar William.
Dengan kondisi itu, IHSG masih cukup betah berada dalam rentang konsolidasi dalam kecenderungan menguji target support di level 4.802.
Maka, kata dia, dilihat dari kondisi pergerakan IHSG yang masih tertahan pada tren pelemahan meski disikapi para pelaku pasar dengan mencermati saham-saham berikut ini. Yaitu, KLBF, LSIP, BBNI, JSMR, TLKM, ASII, GGRM, INDF dan PWON.
Laporan: Bustomi
Artikel ini ditulis oleh: