Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menunjukan barang bukti narkotika kelas 1 berjenis sabu saat menggelar jumpa persnya di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Senin (22/5/2017). Badan Narkotika Nasional berhasil mengungkap jaringan sindikat narkotika internasional Malaysia - Aceh dan Medan dengan barang bukti sabu seberat 25 kg yang dikemas dalam bungkus plastik teh tiongkok yang dimasukan dalam kotak pendingin ikan laut dan berhasil membekuk 5 orang tersangka pada tanggal 14 Mei 2017 lalu.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Polisi Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas mengatakan Pemerintah Provinsi DKI tidak memiliki komitmen untuk menutup tempat hiburan malam (THM) yang dipergoki sebagai tempat beredarnya narkoba.

“Kita tidak bisa main – main jangan hanya omong-omong. Saya kira sesuai yang disampaikan Pak Ahok waktu itu kita pertemuan di Halim, dihadiri seluruh pengusaha hiburan malam harus berkomitmen, mereka bersedia, nyatanya kan tidak,” kata Budi Waseso di Jakarta Timur, Senin.

Dengan tegas, dikatakannya kalau Pemprov DKI mau bermain-main dengan tidak mengambil tindakan untuk menutup THM yang bermasalah maka hal itu merupakan bukti ada keterlibatan.

“Kalau pemprov mau main-main yah silahkan saja, bukti ada keterlibatan, dia ikut mendukung peredaran narkoba di Provinsi DKI Jakarta. Ada pembiaran dari pemprov , artinya mereka tidak serius dan tidak mengindahkan perintah Presiden,” kata Buwas.

Presiden Jokowi bilang Indonesia darurat narkoba, masak pemdanya masih main-main, katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby