Jakarta, Aktual.com — Tiga wakil Indonesia sukses meraih kemenangan pertama di BWF Dubai World Super Series Final 2015. Sementara itu, satu wakil harus menerima kekalahan di laga perdananya.
Mereka yang berhasil menang adalah ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
Hendra/Ahsan sukses mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, Jepang, dengan skor 21-17 dan 21-19. Kemenangan ini sekaligus menambah dominasi Hendra/Ahsan atas Endo/Hayakawa, yang sebelumnya selalu menang dari delapan kali berhadapan.
Selanjutnya di babak penyisihan kedua, Hendra/Ahsan akan berhadapan dengan pasangan Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Di lapangan, kedua pasangan ini sudah sepuluh kali berhadapan. Hendra/Ahsan mengantongi empat kemenangan, termasuk pertemuan terakhirnya di BWF World Championship 2015 lalu.
Sedangkan, ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto merebut dua game langsung, 21-18 dan 21-17 atas pasangan Tiongkok, Liu Cheng/Bao Yixin.
“Kami banyak belajar dari pertemuan terakhir di Taipei. Sebenarnya tidak ada yang berubah dari permainan kami, tapi kami main lebih sabar aja dan nggak buru-buru hari ini. Tipe pemain cowoknya kan kencang dan banyak menyerang. Jadi gimana caranya dia nggak dapat kesempatan buat itu, kami main pelan,” kata Debby.
Kemenangan ini membuat Praveen/Debby berhasil menyamakan kedudukan 2-2 dalam rekor pertemuannya. Sebelumnya di pertemuan terakhir di Chinese Taipei Open 2015 lalu, Praveen/Debby juga menang 21-18, 15-21 dan 21-16 dari Liu/Bao.
Di babak penyisihan grup berikutnya, Praveen/Debby akan berhadapan dengan Ko/Kim. Posisi sementara, Praveen/Debby dan Ko/Kim sama kuat 3-3. Namun Praveen/Debby mempunyai catatan yang lebih baik, dengan kemenangan di pertemuan terakhir mereka, di China Open Super Series Premier 2015, 15-21, 21-11 dan 21-16.
Pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga berhasil meraih kemenangan pertamanya. Greysia/Nitya tampil cukup baik dengan mengalahkan pasangan Belanda, Eefje Muskens/Selena Piek, 21-13 dan 21-17.
Selalu unggul dan bisa menang di game pertama, Greysia/Nitya justru sempat disulitkan pada game kedua. Mereka unggul duluan dengan 7-3 di awal. Namun kemudian Muskens/Piek membalikkan keadaan dengan merebut sebelas poin secara berurutan, menjadi 7-14. Beruntung akhirnya, Greysia/Nitya berhasil mengembalikkan permainan mereka dan mengejar poin hingga menang 21-17.
Baru sekali berhadapan di lapangan, Greysia/Nitya cukup mengakui keunggulan Muskens/Piek, yang menjadi lawan perdananya ini. Bagi Greysia/Nitya, kesiapan di lapangan menjadi hal penting untuk memenangkan pertandingan.
“Ini sudah super series finals, jadi nggak ada lawan yang gampang. Tergantung kesiapan kami di lapangan. Siapa yang siap, dia yang menang,” tambah Greysia.
Selanjutnya, Greysia/Nitya akan berhadapan dengan Tian Qing/Zhao Yunlei, Tiongkok. Dari lima kali pertemuan, Greysia/Nitya baru berhasil mengamankan satu kali kemenangan. Terakhir di BWF World Championships 2015, Greysia/Nitya kalah dua game langsung, 8-21 dan 16-21.
Di kesempatan berbeda, hasil kurang memuaskan justru diraih ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keduanya gagal mengatasi pasangan Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, dan kalah usai main tiga game, 21-17, 11-21 dan 22-24. Kurang tenang di lapangan, dikatakan Tontowi/Liliyana menjadi salah satu penyebab kekalahan mereka kali ini.
Selanjutnya di grup A, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, Hong Kong. Di pertandingan tersebut, Tontowi/Liliyana wajib menang untuk memperoleh peluang lolos ke semifinal.
Artikel ini ditulis oleh: