PLN cabut subsidi 18.9 juta pelanggan listrik 900 VA. (ilustrasi/aktual.com)
PLN cabut subsidi 18.9 juta pelanggan listrik 900 VA. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Setelah memutuskan pencabutan subsidi listrik terhadap 19 juta pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA, pemerintah masih mempertimbangkan untuk mengevaluasi data penggunaan 450 VA yang disinyalir dinikmati oleh golongan yang tak layak (golongan ekonomi menengah ke atas).

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman menjelaskan bahwa sesungguhnya daya 450 VA memang diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu, namun tidak menutup kemungkinan didapati penyalahgunaan hingga membuat subsidi tidak tepat sasaran seperti kebanyakan yang terjadi pada daya 900 VA.

Namun lanjut Jarman kendati potensi itu tidak semasif pada daya 900 VA, akan tetapi tetap dibutuhkan kehati-hatian dan ketelitian untuk menelusuri jumlah yang tidak layak tersebut.

“Daya 450 VA  itu menurut data mayoritas adalah masyarakat tidak mampu. Kalau pun ada masyarakat yang mampu menikmatinya, itu tidak sebanyak yang terjadi pada 900 VA. Perlu waktu untuk melakukan validasi,” kata Jarman, Jumat (18/11).

Dia menceritakan pada saat melakukan validasi data pengguna daya 900 VA, dibutuhkan waktu selama 3 bulan, itupun hingga saat ini masih terdapat simpang siur data antara PLN dengan TNP2K.

Sehingga dia menyimpulkan perlu kajian yang mendalam dan kehati-hatian untuk penerapan pencabutan subsidi salah sasaran pada pengguna 450 VA.

“Untuk penerapannya tentu harus ada pencocokan dulu di lapangan dong. Antara data base TNP2K dan data base PLN. Kita lihat bahwa 900 VA perlu waktu 3 bulan. Kalau masyarakat yang mampunya lebih besar tentu akan memakan waktu yang lama,” tandasnya.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan