Warga memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta, Sabtu (21/1). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyatakan tarif listrik daya 900 VA non-subsidi akan naik per KWh sebanyak 32 persen. Kenaikan tersebut akan dilakukan bertahap dalam tiga bulan ke depan, pada bulan Januari-Maret-Mei. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengingatkan pemerintah agar secara akurat melakukan pendataan terhadap kelompok masyrakat kaya, yang menggunakan listrik 900 VA sehingga dilakukan pencabutan subsidinya.

Jangan sampai kemudian terjadi justru kelompok masyarakat miskin yang membutuhkan subsidi justru, yang terdampak atas kebijakan pemerintah tersebut.

“Kita dilaporkan, pemakai listrik 900 VA umumnya sudah mapa-mapan dan bukan kategori miskin. Kita tidak setuju kalau orang kaya disubsidi. Tapi lebih tak setuju kalau orang miskin tak disubsidi,” kata Gus Irawan di Komplek Parlemen, Kamis (15/6).

“Maka stressingnya cabut subsidi bagi yang tak miskin tapi tolong betul-betul dengan pendataan yang akurat.”

lebih lanjut, ketika ditanyakan bagaimana kalau ternyata dilapanganya masyarakat miskin ikut tercabut subsidinya, dia mengatakan maka pemerintah harus berkomitmen untuk mengembalikan hak subsidinya dan uang selisih kemahalan dari tagihan listriknya dikembalikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu