Terkait dengan depresiasi rupiah yang sempat mendekati level Rp14.200-an, pada hari Senin (21/5), Agus mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh sentimen positif dari membaiknya perekonomian di AS.

Ia memastikan dampak dari fenomena penguatan dolar AS tersebut terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara berkembang lainnya.

“Sentimen positif untuk dolar AS menyebabkan ‘currency’ melemah. Akan tetapi, secara umum ini dialami juga oleh negara-negara lainnya,” kata Agus.

(Wisnu)