Jakarta, Aktual.com — Langkah intervensi pemerintah untuk menekan nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah hanya bersifat sementara dan terindikasi hanya menghambur-hamburkan cadangan devisa negara. Tercatat cadangan devisa negara sudah terpakai USD12,5 miliar dalam kurun waktu 10 bulan terakhir.
“Bank Indonesia (BI) hanya seperti menabur garam ke lautan. Ada baiknya pemerintah bisa bersikap bijak dalam menggunakan cadangan devisa yang terus menipis hingga menyentuh nilai USD101,7 miliar,” ujar Direktur Gaspol Indonesia Virgandhi Prayudantoro dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, (9/10).
Menurutnya, paket-paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bukanlah indikator menguatnya nilai Rupiah terhadap Dollar AS dalam beberapa hari belakangan. Paket-paket kebijakan tersebut terbukti belum dapat menarik simpatik dan kepercayaan pasar untuk terus menopang nilai mata Rupiah.
“Jangan hanya bisa menghamburkan cadangan devisa dan menumpuk utang saja. Pemerintah harus bisa memikirkan program dan dampak jangka panjangnya. Kebijakan jangan hanya kebanyakan “jilidnya”, tapi nihil hasilnya,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka