Jakarta, Aktual.com – Para pengguna cadar menyayangkan masih adanya beberapa tudingan yang kerap mengidentikkan cadar dengan kelompok atau tindakan terorisme.

Lina, salah seorang perempuan bercadar mengaku miris dengan stigma masyarakat yang memandang para pengguna cadar merupakan entitas yang tidak dapat dilepaskan dari terorisme.

“Sebenarnya miris sekali ya, apalagi dikait-kaitkan seperti itu. Tapi saya pribadi sih sebenarnya santai-santai aja, apalagi pas kita diperiksa, ditanya atau dicurigai, enggak apa-apa sih sebenarnya, selagi kita tidak (tergabung dan ikut dalam terorisme)” kata Lina di sela aksi yang diadakan di tengah arena Car Free Day, Jakarta, Minggu (20/5).

Lina berharap, ke depan masyarakat tidak lagi mengaitkan pengguna cadar dengan aksi terorisme. Menurutnya, penggunaan cadar oleh dirinya maupun banyak perempuan lainnya, bukanlah untuk mendukung aksi terorisme, melainkan bertujuan menutup aurat semata berdasar perintah agama.

“Harapan saya jangan dikait-kaitkan itu aja sih karna nggak semua yang pakai cadar seperti ini itu termasuk dengan teroris, nggak semuanya karna kita yang pengen bener-bener istiqomah pengen berhijrah seperti ini memang bener-bener dari hati kita merasa nyaman seperti ini bukan karna kita menutupi apa seperti itu,” harapnya.

Dalam aksi yang digelar Lina bersama dua temannya membawa secarik kertas bertuliskan ‘Peluk saya jika kamu merasa nyaman, jaga NKRI Hafidz on the street’.

Para pengunjung wanita yang membubuhkan tanda tangan dan menerima bunga kertas dari tiga perempuan bercadar pun langsung memeluk mereka secara bergantian.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan