Dalam peringkat CAF World Giving Index pada 2016 dan 2017, Indonesia berada di peringkat kedua setelah Myanmar. “Tapi pada tahun ini Myanmar terlempar ke posisi sembilan,” katanya.
Menurut dia, ada tiga aspek penilaian dalam laporan CAF World Giving Index 2018, yakni aspek membantu orang yang tidak dikenal, donasi uang, dan partisipasi relawan.
Pencapaian Indonesia itu, kata Arifin, juga ditopang oleh banyaknya organisasi pengelola zakat di Indonesia.
Menurut dia, potensi donasi dari masyarakat muslim Indonesia sangat besar, yakni mencapai Rp217 triliun, sedangkan yang berhasil dihimpun secara formal saat ini baru berjumlah Rp7 triliun.
“Maka kami mengajak seluruh Baznas provinsi, kabupaten, lembaga amil zakat, UPZ dan para tokoh zakat untuk terus mengampanyekan dan mendorong kebaikan dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf,” katanya.
Arifin berharap, pencapaian Indonesia dalam World Giving Index 2018 bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kepedulian bagi sesama.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid