Petugas mengunakan alat berat melakukan pembongkaran di kawasan Kampung Luar Batang, Jakarta, Senin (11/4/2016). Pemprov DKI Jakarta membongkar sebanyak 853 bangunan di kawasan tersebut dalam rangka revitalisasi kawasan wisata Sunda Kelapa, Museum Bahari, dan kawasan Luar Batang.

Jakarta, Aktual.com — Ketua Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta, Abdul Azis, mengatakan bahwa penggusuran demi penggusuran yang dilakukan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta merugikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara politik. Sebab, sebagian penghuni lahan yang terkena penggusuran adalah warga PKB dan juga nahdliyin.

“Analisa teman-teman Ansor DKI, bahwa penggusuran itu dilakukan atas dasar RTH, ruang terbuka hijau. Nah, yang digusur Ahok itu adalah masyarakat kecil yang tinggal dikampung. Siapa yang dirugikan secara politik? Ya PKB,” terang Azis dalam diskusi ‘Jakarta dan Penggusuran, Untuk Siapa?’ yang digelar PW GP Ansor Jakarta dikantornya, Kamis (21/4).

Menurutnya, GP Anshor Jakarta sudah meminta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menyampaikan aspirasi tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnam alias Ahok. Yakni untuk mencari alternatif lain daripada penggusuran.

“Apakah tidak ada cara lain. Ini kan harus dibicarakan bersama. Memang menjadi keharusan Pemda, tetapi apakah infrastruktur misalnya sudah disiapkan dengan baik,” jelasnya.

GP Ansor Jakarta mengingatkan Pemprov DKI Jakarta bahwa penggusuran yang dilakukan bisa melahirkan kesenjangan dan kecemburuan sosial. Sebab penggusuran disinyalir hanya untuk kepentingan kelompok tertentu, khususnya mereka yang mempunyai modal besar.

“Setiap kampung kita punya pengurus ranting, secara rutin kami membina majelis taklim, istighotsah, basis kami disitu. Seharusnya Pemprov DKI membuka ruang dialog, bukan sebaliknya sewenang-wenang menggusur, membawa tentara segala macam. Enggak manusiawilah,” tegas Azis.

Artikel ini ditulis oleh: