Debat kedua Pemilu 2024 diikuti tiga cawapres yang mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Jakarta, Aktual.com – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan pernyataan pemungkas sebagai penutup acara debat kedua cawapres Pilpres 2024.

Ajang debat itu diadakan di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12) malam sejak sekitar pukul 19.00-21.45 WIB.

Dalam pernyataan itu, Cak Imin menyerukan slogan ‘slepet nomics’ sebagai gagasan yang akan dijalankan di bidang ekonomi. Pasangan capres nomor urut 1 Anies Baswedan itu juga menekankan pentingnya pembangunan ekonomi memakai ‘otak dan hati’.

Berikut pernyataan pemungkas lengkap Muhaimin Iskandar dalam debat pertama cawapres Pilpres 2024:

“Terima kasih, sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut, tapi di tangan orang yang baik, bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan.”

“Yang tidak ada di kebijakan ekonomi saat ini adalah keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak kepada rakyat. Itulah kenapa kami menggagas slepetnomics sebagai solusi ekonomi kita. Segala ketidakadilan kita slepet.”

“Slepetnomics adalah gagasan yang sudah diuji oleh para pakar dan berbasis kepada pengalaman batin dan juga pengalaman rasa. Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet.”

“Kita hadirkan perubahan berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia. Ke depan, kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet.”

“Kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama. Dengan slepetnomics, kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati, pakai otak. Sekali lagi, pembangunan Indonesia dilaksanakan pakai hati, pakai otak.”

“Mari kita berdoa, semoga insyaallah saya dan Mas Anies memimpin Indonesia. Kita kerjakan pembangunan dengan menggunakan pakai hati, pakai otak. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk mewujudkan perubahan bagi bangsa kita, amin.”

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi
Jalil