Menurutnya, tiga hal yang harus diselesaikan ke depan bagi kepemimpinan OJK adalah, pertama, masalah visi nasionalisme. Kedua, harus lebih inklusif lagi.
“Cuma kalau ke 14 calon itu didominasi birokrat, maka jangan ada semangat inklusif dan tak akan terbuka. Karena tak mungkin ada terobosan berarti,” papar Daeng.
Kemudian masalah ketiga, kata dia, terkait kemampuan mereka melepaskan oligarki keuangan, baik dari tangan-tangan asing maupun para taipan yang saat ini sangat mengkhawatirkan.
“Karena sektor keuangan kita masih timpang. Kurang 1 persen orang telah menguasai 68 persen tabungan di perbankan. Sedangkan pengucuran kreditnya sebanyak 81 persen disalurkan ke usaha besar dan para taipan. Dan selama ini OJK tak mampu arahkan perbankan untuk berpihak usaha kecil,” pungkas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka