Jakarta, Aktual.com – Calon kuat presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, mengajukan keluhan kepada Komisi Hak Asasi Manusia Amerika pada Rabu terkait rencana Presiden AS Donald Trump mendirikan tembok perbatasan dan kebijakan penanganan perantau.

Lopez Obrador, politisi sayap kiri pemimpin jajak pendapat baru-baru ini untuk pemilihan presiden pada 2018, mengatakan mengharapkan komisi tersebut berbicara sesuai dengan hukum untuk melindungi perantau dari penderitaan sejak Trump menjabat.

Trump memerintahkan pembangunan dinding sepanjang hampir 3.200 km di wilayah perbatasan AS-Meksiko dan menambah kekuatan petugas imigrasi mereka.

Pada saat kampanye pemilihan presiden, Trump mengatakan pendatang gelap asal Meksiko adalah pelaku perkosaan dan kejahatan di AS serta bersikeras Meksiko membayar seluruh biaya pembangunan dinding perbatasan itu. Hal itu menimbulkan ketegangan diplomatik dan kemarahan warga, yang sehari-hari bergiat di wilayah perbatasan selatan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby