Jakarta, Aktual.co — Sebagai seseorang yang bekerja di Sekretariat Kabinet, Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Roby Arya Brata dianggap memiliki hubungan profesional dan emosional dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 
Namun, Roby meyakinkan bahwa tidak akan terjadi conflict of interest apabila ada kasus hukum yang melibatkan keluarga SBY.
“Semua orang yang kenal saya, dia akan menyimpulkan saya bukan orang SBY. Karena selama ini saya banyak mengkritik pemerintah. Salah satunya lewat tulisan-tulisan saya. Bahkan buku saya yang terbit di Amerika jelas-jelas mengkritik SBY dan mengkritik pemerintahan reformasi yang gagal,” ujar Roby ketika dihubungi, Kamis (16/10).
Roby dengan yakin membantah bahwa dirinya menjadi calon pimpinan KPK karena ia adalah “titipan istana”. “Itu tidak benar,” kata dia.
Dukungan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dijadikan dasar Roby membantah tudingan tersebut. “Saya awalnya tidak mendaftar karena agak pesimis dengan proses seleksinya. Dan last minute orang-orang itumendorong saja,” kata dia.
Calon pimpinan yang bekerja di Sekretarian Kabinet itu dengan percaya diri mengatakan, bahwa dirinya memiliki nilai lebih dibanding lawannya yang dikatakan cukup kuat yaitu Busyro Muqoddas.
“Saya ini tidak punya partai, tidak kenal dengan politisi. Kalau dari semua calon itu, ibaratnya kalau perawan saya ini perawan tingting yang belum disentuh banyak orang. Saya tidak pernah bersentuhan dengan politik,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby