Jakarta, Aktual.com — Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan tempat lahirnya calon pemimpin bangsa. Tingkat kedisiplinan calon praja berikut pemahaman sejarah bangsa Indonesia menjadi hal penting dalam upaya membentuk revolusi mental.
“Jangan sampai ada calon praja yang mau masuk IPDN tetapi tidak tahu tentang sejarah atau bahkan Presiden,” tegas Tjahjo keterangannya Senin (6/6).
Dalam kunjungan terkait pemantapan IPDN sebagai pusat pengembangan revolusi mental itu, Tjahjo turut mengapresiasi rencana IPDN Jatinangor mengagendakan ziarah ke Makam Bung Karno setahun sekali.
Menurutnya, IPDN harus bersifat dalam mensikapi perubahan zaman. Perubahan kurikulum pendidikan menjadi suatu keniscayaan dalam rangka mengembangkan pemikiran yang lebih komprehensif.
Kemudian dari hal pendidikan, perlu ada perubahan kurikulum yang lebih bersifat dinamis untuk mengembangkan pemikiran yang komprehensif.
Sementara itu Rektor IPDN Jatinangor, Ermaya Suradinata, menyatakan, Presiden Pertama RI Soekarno memberikan sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia. Khususnya dalam menyatukan seluruh komponen bangsa melalui semangat nasionalisme dan pembentukan pemerintahan yang bersih.
Ia mengajak mahasiswanya untuk senantiasa bersama-sama membangun jiwa yang teguh, berkarakter, mandiri, rela berjuang dan meninggalkan ego pribadi, agama dan daerah demi kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Pemantapan IPDN sebagai pusat pengembangan revolusi mental sendiri sebelumnya disampaikan Tjahjo sekaligus memperingati Bulan Bung Karno yang jatuh setiap bulan Juni. Peringatan di IPDN Jatinangor dihelat dengan menggelar Wayang Golek dengan Dalang Deden Kosasih Sunarya.
Tema yang diangkat Dalang Deden adalah hikmah bulan Bung Karno. Dan, Kemendagri sebagai poros pemerintahan bertekad melaksanakan revolusi mental untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bebas KKN dalam rangka pembangunan nasional.
Acara yang diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya menyuguhkan angklung oleh praja IPDN Jatinangor berikut penampilan Rampak Gendang dan Tari Jaipong yang merupakan kesenian tradisional Jawa Barat.
Artikel ini ditulis oleh: