London, Aktual.com – Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyatakan bahwa negaranya akan menggandakan jumlah armada pesawat tak berawak dan memperingatkan akan peluang negaranya keluar dari Uni Eropa.

Cameron mengatakan bahwa pemerintah akan membeli 20 pesawat nirawak “Pelindung” dan berbicara dengan penuh keyakinan mengenai kemungkinan pemungutan suara di parlemen untuk bergabung dalam serangan udara, yang membidik kelompok Negara Islam di Suriah.

Ia mengatakan, 10 drone Inggris akan digantikan dengan 20 model baru sebagai bagian dari pembaruan Pertahanan Inggris 2015.

“Itu akan digabungkan dengan peningkatan kapasitas pasukan khusus kami, sehingga negara selalu siap untuk menangani segala ancaman bagi keamanan bangsa,” katanya.

Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan, pesawat nirawak Pelindung akan didatangkan dari Amerika Serikat, dan dapat digunakan untuk pesawat pengintai, tetapi juga bisa dilengkapi senjata.

“Lebih banyak drone akan membuat kita aman dan memberi laporan hasil pengintaian dan dapat memberikan gambaran kemampuan bakal penyerang kita,” kata Menteri kepada “Sunday Telegraph”, Minggu (4/10).

Cameron pada bulan lalu mengumumkan bahwa pesawat nirawak Angkatan Udara Kerajaan telah berhasil membunuh dua warga Inggris anggota IS dan seorang milisi lain di Raqa pada Agustus.

Dalam wawancara dengan surat kabar untuk pertamakali setelah menang kembali dalam pemilu pada Mei, Cameron juga berbicara mengenai perundingan dengan negara-negara Eropa mengenai reformasi di UE.

Ia menggambarkan bahwa perundingan itu merupakan “kerja amat keras”.

“Saya kira jawaban yang tepat bagi Inggris adalah untuk terus pada reformasi UE,” katanya.

“Tetapi saya selalu katakan, bila kita tidak mendapat apa yang kita inginkan, saya mengemukakan kemungkinan keluar, saya bersungguh-sungguh,” katanya menambahkan.

Cameron berjanji untuk melakukan referendum apakah Inggris akan tetap atau keluar dari UE pada 2017, tetapi belakangan ia mengatakan akan merundingkan kembali keanggotaan Inggris.

Ia mengatakan akan mendorong perubahan besar termasuk perlindungan kedaulatan wilayah, mengesampingkan komitmen UE yang “persatuan yang lebih dekat”, membatasi akses yang mengutungkan pendatang dan mendorong daya saing.

Artikel ini ditulis oleh: