Jakarta, Aktual.com — PT Blue Bird Tbk (BIRD) menganggarkan dana belanja modal atau “capital expenditure” (capex) sekitar Rp1,5-trliun-Rp1,6 triliun pada tahun 2016 untuk mendukung aksi korporasi salah satunya penambahan jumlah armada.
“Dana belanja modal tahun 2016 mendatang tidak jauh berbeda dengan tahun ini yang sekitar Rp1,5 triliun, karena rencana ekspansi kami sangat bergantung pada kondisi ekonomi, diharapkan perekonomian Indonesia lebih baik ke depannya,” ujar Direktur Keuangan Blue Bird Robert R Rerimasie di Jakarta, Kamis (5/11).
Robert Perimmasie mengatakan bahwa perseroan akan menggunakan dana internal dan pinjaman perbankan untuk memenuhi pendanaan belanja modal pada tahun 2016 nanti.
Rencananya, lanjut dia, pada tahun 2016 perseroan akan menambah pembelian armada baru untuk unit bisnis taksi, rental, maupun kendaraan besar sebanyak 1.700 unit, atau sedikit lebih banyak dari target penambahan armada baru pada tahun ini yang sebanyak 1.500 unit. Sepanjang tahun ini, perseroan telah menambah armada baru sebanyak 1.200 unit.
“Dari jumlah armada sebanyak 1.200 unit itu, sebanyak 900 unit digunakan untuk taksi dan sisanya untuk penyewaan kendaraan,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa dari 900 unit taksi itu, perseroan mengoperasikan armada jenis sedan sebanyak 500 unit sementara sisanya jenis “multi purpose vehicle” (MPV) dengan merek Hondal Mobilio.
Kendati demikian, ia mengakui bahwa dalam melakukan ekspansi pihaknya masih berhati-hati mengingat kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih. Jika konsensus ekonom mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2-5,3 persen pada 2016 mendatang tercapai maka perseroan dapat lebih agresif melakukan ekspansi.
“Tetap berhati-hati, kalau ternyata ekonominya tidak seperti yang kita harapkan,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro mengatakan bahwa kinerja perseroan triwulan III 2015 ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp625 miliar, meningkat 16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp537 miliar.
Meningkatnya laba bersih perseroan itu, lanjut Purnomo Prawiro, seiring dengan pendapatan perseroan yang tumbuh sebesar 17 persen menjadi Rp4,04 triliun pada triwulan III 2015.
“Kontribusi pendapatan terbesar diperoleh dari taksi reguler dan eksekutif yang mencapai 87,4 persen. Pendapatan dari sewa mobil dan limosin sebesar 8,5 persen. Sedangkan bus berkontribusi sebesar 4,1 persen pada pendapatan,” paparnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka