Sementara Tenaga Ahli Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, pada era Rizal Ramli, yakni Abdulrachim Kresno menyoroti integritas Menteri Rini Soemarno dalam membuat kebijakannya strategis tersebut.
Menurutnya pemboikotan oleh DPR dalam kaitan kasus korupsi Pelindo II dan indikasi suap proyek Kereta Cepat, telah mencoreng integritas Rini, sehingga dia tidak yakin akan efektifitas holding jika dibentuk oleh Rini.
“Kebijakan strategis itu perlu menempatkan orang-orang yang integritasnya baik. Sementara yang membentuk holding, Buk Rini, diakan bermasalah dan dicekal DPR. Jadi, saya ragu dengan orang-orang yang akan ditempatkan oleh Rini,” kata dia.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid