Jakarta, Aktual.co —  Balita pada dasarnya sangat rentan sekali terhadap bahaya ancaman virus-virus di sekitarnya. Maka dari itu, disarankan orang tua harus teliti dalam menjaga kesehatan anak.

Tak sedikit di Indonesia, balita yang menderita penyakit radang selaput otak tersebut (atau meningitis), menyebabkan meninggal.

“Meningitis itu adalah infeksi, dan meninghitis itu sendiri penyebabnya banyak, anak sehat bisa terkena meningitis tersebut,” jelas DR, dr, Rini Sekartini, MD, PHD, kepada Aktual, di Jakarta, Kamis (18/12).

Untuk mencegahnya, lanjutnya, adalah dengan imunisasi. Imunisasi pada bayi itu wajib untuk kekebalan tubuhnya melawan virus-virus tersebut. Dan, juga ASI wajib diberikan eksklusif karena ASI juga mengandung sistem kekebalan untuk mencegah virus masuk pada balita.

Sekedar informasi, meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain.

Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang; sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.

Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).

Dan, gejala pada balita sering lesu atau kehilangan nafsu, muntah, ruam, kesulitan bernapas, menggigil, demam tinggi, sakit kuning. Bahkan, beberapa bayi yang menderita meningitis akan merasakan kejang-kejang. Maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter dan melakukan pengujian laboratorium.

Artikel ini ditulis oleh: