Relawan demokrasi selaku mitra KPU dalam menjalankan agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis kabupaten/kota juga akan melakukan kegiatan tersebut kepada jamaah shalat Jumat, jemaat gereja, pura, wihara, dan kelenteng.

Diskursus politik, demokrasi, dan pemilu di dunia maya harus mampu diimbangi melalui status, kicauan dan komentar-komentar yang segar, elegan, cerdas, dan mendidik. Di sinilah peran relawan demokrasi dari kalangan warganet.

Materi Kampanye Materi kampanye yang disampaikan peserta pemilu seyogianya secara santun, kontennya tidak provokatif, dan tidak perlu saling menjatuhkan.

“Lebih baik menyampaikan keunggulan masing-masing,” kata pakar komunikasi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Drs. Gunawan Witjaksana, M.Si.

Gunawan lantas mencontohkan iklan merek sepeda motor, antara lain, berbunyi “lebih baik naik Vespa”, “Yamaha nomor satu di dunia”, “Honda lebih unggul”, dan “Suzuki inovasi tiada henti”.

Dalam pesan iklan tersebut, masing-masing merek kendaraan saling menyampaikan keunggulannya, tanpa menjatuhkan merek lain pesaingnya.

Kampanye dengan cara menjelek-jelekkan lawan politik, apalagi dengan menyebarkan hoaks, bakal menimbulkan persepsi negatif calon pemilih terhadap peserta Pemilu 2019.

Berita bohong, menurut Gunawan, justru merugikan peserta pemilu karena calon pemilih sekarang ini cerdas, terlebih bila hoaks ini terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

Artikel ini ditulis oleh: