Penyebar berita bohong tujuh kontainer berisi surat suara pemilu tercoblos, misalnya.
Kasus yang sudah disidik Polri dan diumumkan hasil sementaranya, menurut dia, jadi persepsi negatif calon pemilih terhadap pasangan calon tertentu.
Ke depan hal semacam itu dihindari dan diganti rencana program yang dapat dikerjakan dengan mudah (feasible) sekaligus “applicable” (berlaku).
Sementara itu, dari sisi komunikasi, Calon Presiden RI petahana Joko Widodo seolah memperoleh keuntungan karena kinerjanya akan berkata lebih nyaring daripada wacana para penantangnya.
Namun, pengetahuan para penantang terhadap keinginan aktual masyarakat, menurut dia, sebenarnya bisa menjadi peluang untuk menyampaikan pesan menarik yang sedang mereka cari, bahkan tidak jarang sang penantang dapat memenangkannya.
Para elite diingatkan Gunawan mengenai pesan para leluhur yang sangat adiluhung, seperti “ngluruk tanpo bolo” atau “menang tanpo ngasorake”. Pesan ini mengingatkan bahwa dalam suatu kompetisi, seperti pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan umum presiden, dan pemilu anggota legislatif, ada yang menang dan ada yang kalah.
Alangkah indahnya bila komunikasi politik antarelite itu terjadi bak pertandingan olahraga yang dengan semangat persatuan akhirnya menghasilkan pemenang kompetisi. Mereka pun saling peluk, saling rangkul, dan bahu-membahu mewujudkan cita-cita bersama.
Artikel ini ditulis oleh: