Tujuan kedua, sambung Masyiati, ingin menyamakan persepsi ide mengenai tumbuhnya KBP. Hal ini sejalan dengan visi misi SDN II Polowijen, yakni melestarikan budaya di lingkungan sekitar. Menurutnya, anak-anak didik harus tahu apa itu KBP dan apa saja kegiatan yang bisa diikuti sebagai bekal ke depannya.
“Saya mendukung sekali KBP. Ini momen tepat, karena ini kebangkitan nasional yang juga kebangkitan budaya, pendidikan karakter. Dan ini yang sedang dikembangkan oleh KBP.”
Diketahui, KBP yang diresmikan sejak 2 April 2017 oleh walikota Malang Abah Anton, saat ini secara rutin menggelar beberapa kegiatan untuk masyarakat, antara lain; senam sehat, latihan Tari Topeng Malang, workshop kriya batik Polowijen, workshop kriya topeng Polowijen, sarasehan, gladi karawitan dan gladi punokawan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu