Maksud do’a ini kata Ibnu Katsir Rahimahullah, “Ya Rabb anugerahkanlah padaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang sholeh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/54)

Anak anak yang sholih juga sebagai aset pahala yang senatiasa mengalir walaupun mereka sudah meninggal, seperti hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Ciri kebahagiaan seseorang yang ketiga adalah mempunyai teman-teman yang saleh. Hal tersebut juga sangatlah tepat karena teman teman yang baik akan senatiasa saling menjaga satu sama lain sehingga kita bisa selamat dunia akhirat.

Dalam sebuah hadist Rasululloh Saw bersabda yang artinya “Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati. Sebaik-baik sahabat di sisi Allah Swt ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya.” (HR. Hakim)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid