Jakarta, Aktual.co —  Kegiatan sederhana seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS) ternyata memiliki khasiat yang begitu besar misalnya dapat mencegah penularan kuman penyakit namun masih banyak yang tidak melakukannya.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Wilfried Purba dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (15/10), mengatakan cuci tangan pakai sabun merupakan pilar kedua dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang mampu mencegah penyakit menular seperti ISPA.
“CTPS bahkan dijadikan sebagai standar pencegahan penularan penyakit kritis seperti Ebola,” ujar Wilfried.
Penyakit lain yang telah terbukti dapat dicegah dengan CTPS adalah diare (94 persen) dan kecacingan (71,6 persen).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 proporsi penduduk di atas 10 tahun yang berperilaku CTPS yang benar baru sebesar 47 persen meskipun telah meningkat 23,12 persen pada 2007.
Hasil studi kesehatan lingkungan dari Environmental Health Risk Assessment (EHRA) di 97 kabupaten/kota tahun 2012-2013 bahkan menunjukkan bahwa secara nasional perilaku CTPS di lima waktu penting hanya sebesar 18,5 persen dengan hasil survei terendah di Kepri (8,7 persen) dan tertinggi di Bali (51,6 persen).
Perilaku CTPS di lima waktu penting adalah setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/balita, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum menyusui.
Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun setiap tanggal 15 Oktober berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai CTPS dengan melibatkan berbagai pihak terutama dari Kementerian Pendidikan untuk memasukkannya dalam kegiatan belajar di sekolah.
Kampanye yang dilakukan juga untuk mendukung pencapaian Pencapaian Pembangunan Millenium (MDGs) terutama target MDGs 4 yaitu menunjukkan angka kesakitan dan kematian bayi dan anak di bawah 5 tahun hingga sebesar 23 per 1.000 kelahiran di 2015.

Artikel ini ditulis oleh: