Jakarta, Aktual.co — Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menyarankan agar Presiden Jokowi menerapkan tahapan uji fit and proper kepada para kandidat calon Dirut Pertamina melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PPATK seperti yang dilakukan terhadap pembentukan kabinetnya.
“Memang sih tidak ada aturannya harus seperti itu, meski tidak ada akan lebih bagus kalau itu dilakukan agar konsisten seperti pemilihan Menteri kemarin dan itu sudah sepantasnya mengingat ini merupakan BUMN besar,” kata Marwan kepada Aktual.co di Jakarta, Sabtu (1/11).
Sementara itu, hal yang sama dilontarkan oleh Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo.
Menurutnya, proses seleksi jajaran direksi dan komisaris Pertamina harus melewati Fit and Proper Test dan melibatkan KPK dan PPATK guna menelusuri rekam jejak korupsi orang-orang yang akan menjabat direksi dan komisaris Pertamina.
“Jajaran direksi dan komisaris harus orang-orang yang bisa menjaga kepercayaan Presiden Jokowi, sehingga tidak dapat di intervensi oleh vested interest baik dari kekuatan politik maupun kelompok kepentingan lainnya,” tambahnya.
Ia menegaskan, Presiden Jokowi seharusnya memprioritaskan figur dari internal Pertamina yang bersih, memiliki integritas dan kemampuan tata kelola migas dari hulu sampai hilir untuk menjaga independensi dan profesionalisme, kontinuitas program yang baik dan percepatan transformasi kebijakan pemerintahan baru yang akan diterapkan.
“Alangkah baiknya Presiden Jokowi memprioritaskan figur dari internal Pertamina yang bersih, memiliki integritas dan kemampuan tata kelola migas dari hulu sampai hilir,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: