Jakarta, Aktual.com — Sekitar 40 pengusaha mengikuti temu bisnis di Wisma Indonesia, Moskow yang dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman.
Keterangan pers dari Kedutaan Besar BRI di Moskow yang diterima Antara London, Rabu menyebutkan acara temu bisnis dimoderatori Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus, Djauhari Oratmangun.
Temu bisnis ini menjadi ajang sosialisasi sebelum pengusaha Rusia berangkat ke Indonesia mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta, 21-25 Oktober 2015.
Dubes Djauhari mengatakan selain untuk memperoleh gambaran terbaru situasi politik di Indonesia dari Ketua DPD RI, pertemuan informal ini juga menyosialisasikan pameran TEI dan mendorong pengusaha Rusia hadir dalam pameran tahunan.
Para pengusaha Rusia yang hadir meliputi perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (kadin) Rusia, Dewan Bisnis Rusia-Indonesia, Dewan Bisnis Rusia-ASEAN, lembaga investasi serta para pengusaha bidang pengusaha perkeretaapian, industri pengolahan makanan dan minuman, alumunium, importir kopi dan teh, importir minyak kelapa sawit, industri truk Kamaz, perminyakan, perbankan, teknologi ruang angkasa, nuklir dan sektor lainnya.
Sebagian dari pengusaha yang hadir merupakan pemain lama yang telah menjalin kerja sama bisnis dengan Indonesia, namun ada pula yang masih baru.
Salah seorang pengusaha, Denis Muratov dari RZD Russian Railways menyampaikan kesiapan perusahaannya menginvestasikan dana milyaran dollar untuk pembangunan jalan kereta api maupun proyek teknopark di Kalimantan Timur.
Dia berharap proyek rel kereta api segera dilakukan dalam waktu dekat.
Sejak tahun lalu RZD dan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dalam menyiapkan SDM perkeretaapian dengan memberikan beasiswa kepada puluhan mahasiswa Kalimantan Timur untuk belajar khusus masalah perkeretaapian di Rusia, ujar Denis Muratov.
Siara pers itu menyebutkan, potensi kerja sama dan investasi produk minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya masih terbuka bagi pebisnis dan investor Rusia mengingat komoditas CPO dan turunannya dari Indonesia saat ini memiliki permintaan cukup tinggi di Rusia, khususnya untuk industri teknik dan makanan.
Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Rusia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari sebesar 24,82 juta dolar AS di tahun 2009 menjadi 306,57 juta dolar AS di tahun 2013.
Sementara itu di tahun 2014, Indonesia tercatat sebagai negara pengekspor minyak kelapa sawit/CPO terbesar ke Rusia dengan total volume mencapai 585.565 ton atau 82 persen dari total impor minyak kelapa sawit Rusia, disusul Belanda (34.936 ton) dan Malaysia (30.194 ton).
Ketua DPD Irman Gusman dan rombongan berada di Rusia memenuhi undangan Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matvienko.
Selama di Rusia, Irman Gusman bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, Ketua Duma Negara Sergey Naryshkin, Ketua Dewan Federasi Valentina Matvienko, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Denis Manturov, Dewan Mufti Rusia dan pejabat Pemerintah Kota St. Petersburg.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan