Jakarta, Aktual.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus melakukan kajian lebih mendalam terkait rencana untuk mencari utangan di pasar modal. Langkah pemerintah yang gencar ini dilakukan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur nasional.
Beberapa langkah yang diterbitkan bisa seperti sekuritisasi aset BUMN atau penerbitan instrumen Dana Investasi Real Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK-DIRE).
“Itu bisa bisa menjadi instrumen jangka panjang yang paling ideal untuk membiayai proyek infrastruktur,” ungkap Menko Darmin, di Jakarta, Jumat (6/10).
Menurut Darmin, instrumen investasi di pasar modal yang akan diterbitkan itu dalam upaya menghimpun dana jangka panjang. Dan diharapkan instrumen utangan itu, lebih banyak pilihan untuk pembiayaan infrastruktur, baik yang bersifat greenfield maupun brownfield.
Dengan demikian, jelas dia, upaya penggalangan dana melalui pasar modal tersebut juga bisa melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan proyek infrastruktur. “Tetapi, pembiayaan melalui pasar modal ini bisa green field, bisa juga yang sudah jadi,” kata Darmin.
Dia mengaku, salah satu pembiayaan dari pasar modal itu antara lain bisa menerbitkan instrumen seperti Dana Investasi Real Estate berbentuk KIK-DIRE itu dan sekuritisasi aset.
“Dan yang disekuritisasi income-nya ke depan. Jadi tidak usah berurusan lagi dengan BPHTB (pajak) segala macam,” tegas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby