Oleh: Jamal F Hasyim
Jakarta, aktual.com – Dikalangan masyarakat, khususnya para ulama dan penceramah di Indonesia, sangat masyhur ungkapan berikut:
النساء عماد البلاد فإذا صلحت صلحت البلاد وإذا فسدت فسدت البلاد
(Perempuan adalah pilar negara, bila baik maka baiklah negara, dan bila rusak maka rusaklah negara)
Dikatakan itu sebagai hadits, bahkan sebuah situs berita mengatakan itu riwayat Bukhari dan Muslim. Tidak terkecuali situs seperti Pondok Lirboyo dan NU Online Jawa Timur pernah mengutipnya. Dulu pernah Menteri Peranan Wanita era Presiden Habibie, Dr. Hj. Tuti Alawiyah saya dengar sendiri dalam wawancara televisi juga membacakan hadits tersebut.
Padahal penelusuran atas hadits tersebut, sebagaimana dilakukan oleh Pesantren Darus Sunnah misalnya, dan beberapa mesin pencari hadits tidak menemukannya sebagai hadits. Sungguh suatu kecerobohan yang jamak terjadi di kalangan kita.
Substansi “hadits” tersebut sebetulnya baik-baik saja, namun kita tetap tidak boleh menyandarkan ungkapan tersebut kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam karena itu merupakan dosa besar.
Ala kulli hal, kita merayakan hari Ibu yang jatuh hari ini, ungkapan dan ucapan terima kasih kepada seluruh ibu di dunia yang telah berperan dalam kehidupan domestik (mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan mendidik) dan peran sosial sebagai guru, pegawai, pengusaha, ulama, dan lainnya yang memperkaya peradaban kita sebagai bangsa.
Tetaplah menjadi wanita seutuhnya yang unggul dan menjadi “mother” bagi setiap manusia.
Sekali lagi, selamat hari Ibu…!
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain