Surabaya, Aktual.com – Lembaga Surabaya Research Syndicate (SRS) menyatakan nama Sandiaga Uno menjadi tokoh paling ideal di mata masyarakat Jawa Timur sebagai calon wakil presiden (cawapres) bagi Ganjar Pranowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Riset SRS Edwin Abdul melalui keterangan resminya di Surabaya, Selasa (15/8), mengatakan terdapat 19,2 persen responden di Jawa Timur berkeinginan Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden untuk berpasangan dengan calon presiden Ganjar Pranowo.

“Hasil survei SRS menempatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai cawapres paling ideal dan paling tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024,” kata Edwin.

Tingginya keinginan masyarakat Jawa Timur disebabkan saat ini Sandiaga Uno menjadi bagian dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dengan posisi strategis sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).

Melihat posisi tersebut, menurut dia, Sandiaga menjadi representasi religius, sehingga memunculkan ketertarikan dari masyarakat Jawa Timur untuk mendorong berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan dan menjadi perwakilan nasionalis.

Dia pun memandang pasangan nasionalis religius mampu diterima dengan baik oleh masyarakat Jawa Timur, terlebih di wilayah setempat juga didominasi warga Nahdliyin.

“Satu-satunya partai parlemen di luar PDI Perjuangan yang mendukung Ganjar adalah PPP, secara resmi sudah berkoalisi dengan PDIP,” ujarnya.

“PPP menawarkan Sandiaga sebagai cawapres, secara otomatis Sandiaga paling berpeluang menjadi cawapres bagi Ganjar,” imbuhnya.

Edwin menyebut posisi Sandiaga sebagai sosok potensial sebagai calon pendamping Ganjar Pranowo sekitar 19,2 persen, disusul Ridwan Kamil dengan persentase 15,4 persen, Erick Thohir 11,5 persen, dan Susi Pujiastuti 10,8 persen.

Selanjutnya Yenny Wahid 8,9 persen, Andika Perkasa 4,2 persen, Puan Maharani 3,9 persen, Basuki Hadimuljono 3,9 persen, Nassarudin Umar 2,8 persen, dan 16,6 persen belum memilih

SRS yang merupakan anggota Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) melakukan survei tersebut pada tanggal 2-11 Agustus 2023 di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur dengan melibatkan 1.000 responden.

Metode penarikan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang dipilih terdiri 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan dengan quality control secara random 20 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i