Jakarta, Aktual.com-Center For Budget Analysis (CBA) menyebut ada pemborosan di kementrian-kementrian dan lingkungan Istana Presiden. CBA mengungkapkan Kementerian Sekretariat Negara pada tahun 2015 dan 2016 memiliki proyek pemeliharaan kebersihaan taman, dan rumah jabatan pejabat negara baik yang di Jalan Widya Chandra, Denpasar Raya, Kuningan, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, dan Rumah Jabatan anggota MA, BPK, dan MK di daerah Kemayoran.

CBA memaparkan data, pagu paket untuk pemeliharaan rumah jabatan pejabat tinggi pada tahun 2016 sebesar Rp.12.5 milyar untuk 6 item yang dilelang, dan pada tahun 2015 hanya sebesar Rp.11.5 milyar juga 6 item yang dilelang. Jadi, ada kenaikan alokasi anggaran dari tahun 2015 ke 2016 sebesar Rp.1.005.473.000.

“Kenaikan alokasi anggaran ini benar benar pemborosan yang tidak bisa dimaafkan sama sekali ketika keuangan negara sedang dalam kondisi morat marit,” ujar Direktur CBA Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Minggu (14/8).

CBA menilai terjadinya pemborosan anggaran ini disebabkan oleh Presiden Jokowi. Dimana Presiden Jokowi, kata dia, memperlihatkan bahwa memang punya watak tidak konsisten dalam pelaksana kebijakannya sendiri.

Satu sisi, sambungnya, Jokowi mengatakan agar kementerian atau lembaga melakukan penghematan. Namun, pada sisi lain, ternyata dia hanya “omong doang” tentang penghematan, juga tidak bisa mencontohkan atau mempraktekan dalam kelembagaannya sendiri.

“Selain pemborosan anggaran, ditemukan juga keganjilan dan keanehan lain dalam lelang yang dilakukan oleh setneg. Dimana perusahaan yang menang lelang sejak dua tahun dari 2015 – 2016, sekneg hanya memilih 3 perusahaan lelang yang perusahaan itu itu saja atau “loe lagi”, untuk setiap tahun dari ribuan perusahaan yang ada. Dan ketiga perusahaan tersebut adalah, PT.Biosis Multi Jaya, PT.Tataruang Dinamika, dan PT. Hastamulti Yogatama,” ungkap Uchok.

Selanjutnya, pada tahun 2015, proyek pemeliharaan kebersihaan taman, dan rumah jabatan pejabat negara baik yang di Jalan Widya Chandra, Denpasar Raya, Kuningan, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, dan Rumah Jabatan anggota MA, BPK, dan MK di daerah Kemayoran senilai Rp.11.5 milyar dengan 6 item yang dilelang. Dimana proyek dari APBN ini pemenang lelang adalah PT.Biosis Multi Jaya dapat 2 item dgn nilai pagu paket sebesar Rp.3.9 milyar: PT. Tataruang Dinamika dapat 2 item dengan nilai sebesar Rp.3.7 milyar, dan PT. Hastamulti Yogatama dapat 2 item dengan nilai sebesar Rp.3.8 milyar.

Pada tahun 2016, proyek pemeliharaan kebersihaan taman, dan rumah jabatan pejabat negara baik yang di Jalan Widya Chandra, Denpasar Raya, Kuningan, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, dan Rumah Jabatan anggota MA, BPK, dan MK di daerah Kemayoran dengan nilai sebesar Rp.12.5 milyar untuk 6 item yang dilelang. Dimana proyek dari apbn ini pemenang lelang adalah PT.Biosis Multi Jaya dapat 4 item dgn nilai pagu paket sebesar Rp.7.6 milyar: PT.Tataruang Dinamika dapat 1 item dengan nilai sebesar Rp.2.5 milyar, dan PT. Hastamulti Yogatama dapat 1 item dengan nilai sebesar Rp.2.3 milyar.

“Jadi, wajar publik curiga, dan benar benar tidak masuk akal, masa yang menang lelang hanya tiga perusahaan ini melulu untuk setiap tahun. Jadi, ada kesan kongkalikong atau main mata dalam internal istana Presiden,” cetusnya.

Artikel ini ditulis oleh: