Tambang batubara
Tambang batubara

Jakarta, Aktual.com – Direktur Program Centre for economic and Democracy Studies (CEDeS), Edy Mulyadi mengatakan bahwa batubara adalah komoditas yang menghasilkan keuntungan.

“Kalau laba bisa dikerek tinggi-tinggi, kenapa pula harus puas dengan keuntungan yang ‘seadanya’? Pesta-pora batubara Simak, betapa. dahsyatnya keuntungan para petambang batubara dari melonjak-lonjaknya harga komoditas ini di pasar dunia,” katanya dalam siaran pers yang diterima aktual, Senin (5/2).

Dikatakan Edy bahwa PT Adaro Energy Tbk sendiri misalnya sampai triwulan III-2017 berhasil dapat meraup keuntungan atau laba sebesar US$495 juta. “Naik 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau setara dengan Rp6,6 triliun! Itu baru Adaro saja,” Paparnya.

Edy memperkirakan bahwa kocek dari 10 pengusaha besar batubara dari durian runtuh ini mendapat tambahan pendapatan sekitar Rp60Trilyun. “Mereka inilah yang menguasai 60% produksi 461 juta ton pada 2017,” imbuhnya.

“Lalu, Pemerintah dapat apa? Nyaris tidak berarti, bila dibandingkan pesta-pora yang swasta nikmati. Tambahan royalti yang diperoleh hanya Rp1,3 triliun. Ironis sekaligus tragis!” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid