Jakarta, Aktual.com — Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta kepada seluruh anggota prajurit TNI di Indonesia untuk meningkatkan deteksi dini, guna mencegah terjadinya aksi teror bom seperti yang terjadi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
“Ikuti dan cermati perkembangan situasi wilayah masing-masing terutama perkembangan ancaman teroris pasca kejadian teror bom di kawasan Jalan MH Thamrin dengan selalu meningkatkan deteksi dan cegah dini melalui peningkatan aktivitas pembinaan teritorial disertai peningkatan kesiapsiagaan operasional satuan,” imbau Panglima TNI dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (18/1).
Panglima TNI menegaskan, Komandan Satuan tidak akan pernah melindungi prajurit yang melanggar aturan dan hukum.
“Saya ingin garisbawahi bahwa TNI tidak mengenal kata damai bagi prajurit arogan,” katanya.
Dihadapkan pada perkembangan globalisasi dengan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, masyarakat Indonesia menghadapi suatu realitas berupa fenomena adanya revolusi budaya yang tidak mengenal batas ruang dan waktu.
Perkembangan itu deras masuk dan mengikis secara perlahan budaya bangsa Indonesia, yaitu budaya ketimuran yang penuh kearifan dan keluhuran, sehingga mempengaruhi aspek etika, moralitas, budaya, agama dan semua sendi kehidupan masyarakat, bahkan bagi kehidupan prajurit sendiri.
“Menyikapi fenomena dan dampak negatif, maka perisai dan benteng tangguhnya adalah disiplin yang mencerminkan etika dan moral keprajuritan yang berpegang teguh kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI,” kata Gatot.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara