Padang, Aktual.com — Ketua Muhammadiyah Sumatera Barat, Bakhtiar mengimbau setiap individu untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama, dan tidak memaksakan kehendak agamanya masing-masing untuk mencegah bentrok antar-umat seperti yang terjadi di Aceh Singkil.
“Warga Sumbar harus dapat melakukan antisipasi dini dengan mengenali diri dan agama sendiri, tidak memaksakan agama pada individu lain dan mengikuti setiap aturan yang ada,” kata dia di kota Padang, Senin (19/10).
Ia mengatakan, bahwa setiap agama memiliki kultur yang berbeda-beda sehingga hal mendasar yang perlu ditanamkan yaitu, toleransi antar-sesama.
“Seharusnya perbedaan tidak memecah-belah umat dan kami berharap kejadian bentrok antar-umat beragama seperti yang terjadi di Aceh Singkil tidak terjadi di Sumbar,” kata dia.
Ia mengatakan, bahwa pemerintah seharusnya dapat terus aktif merespon setiap perkembangan yang ada di masyarakat.
Terkait antisipasi dini agar tidak terjadi bentrok, pemerintah dan masyarakat perlu memahami setiap gejala perselisihan.
“Masyarakat perlu menyampaikan kekeliruan antar-umat yang terjadi dan pemerintah harus arif serta bijaksana untuk menanggapinya dengan cepat,” kata dia.
Kenyataan yang terjadi saat ini ialah lambatnya respon dari pemerintah sehingga masyarakat jenuh dan mengambil tindakan sendiri tanpa mempertimbangkan hubungan antar-umat beragama.
Sementara itu, salah seorang warga Padang Nana (24) mengatakan jika tiap umat beragama dapat bertoleransi mengenai agama yang mereka anut masing-masing, maka kedamaian dan kerukunan antar-umat akan terwujud.
Ia mengatakan antisipasi bentrok umat beragama terutama antara-muslim dan non muslim perlu melibatkan setiap individu termasuk pemerintah.
“Pemerintah harus menggubris setiap laporan masyarakat dan tokoh agama dengan cepat agar antisipasi ini dapat mewujudkan kerukunan antar-umat di Sumbar,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: