Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah tak ‘peka’ dengan ancaman Flu Burung yang ditemukan di Tangerang. Dinas Peternakan Kelautan dan Ketahanan Pangan DKI terus melakukan langkah preventif yang dilakukan untuk mencegah masuknya virus H5N1 ke ibukota.
‎”Kalau sertifikasi unggas masih terus jalan melalui bio security‎ (tindakan dan pengamanan diri, red),” kata Darjamuni, Kepala Dinas Peternakan, Kelautan dan Ketahanan DKI saat dihubungi, Rabu (1/4).
Menurut Darjamuni, penyebaran virus flu burung paling rentan terjadi pada tempat penampungan unggas yang tidak menetap. Karena hewan yang ada di tempat penampungan umumnya dibiarkan bebas berkeliaran di wilayah pemukiman warga.
“Yang masih mengkhawatirkan saya itu, tempat-tempat penampungan unggas yang tak menetap. Di situ masih ada ayam-ayam yang berkeliaran di tengah-tengah warga,” ungkapnya.
Sementara di wilayah tempat-tempat penampungan tetap, mobilitas unggas jenis ayam pemukiman warga tak berkeliaran terlalu lama dan lebih banyak berada di kandang sehingga memudahkan untuk dilakukan pengecekan dan bio security.
Terkait virus flu burung ini, Darjamuni mengimbau kepada warga agar segera melaporkan apabila ada unggas-unggas peliharaan milik tetangga maupun orang-orang sekitar yang belum bersertifikat atau disertifikasi.
“Kalau ada unggas tidak bersertifikat, laporkan ke kita agar bisa segera dilakukan pengecekan hewan dan pembersihan kandang,” pintanya.
‎Ia menambahkan, sampai  kini, pihaknya pun masih terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya tindakan pengamanan bio security unggas kepada warga di seluruh wilayah Ibukota.‎‎”Kita juga sudah sebarkan brosur‎ berisi informasi tentang tindakan pencegahan dini sampai dengan pengobatan unggas dari penyakit dan hal-hal yang tidak diinginkan,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid