Jakarta, Aktual.co —Guna memastikan jalan tak lagi bergelombang, Pemprov DKI akan gunakan teknologi sinar infra red saat proses penyemenan. Saat ini, salah satu perusahaan semen sudah melakukan uji coba penggunaan infra red dimulai di kawasan Mangga Dua Jakarta Utara, dan di jalur-jalur TransJakarta sebagai percontohan.
“Supaya ngga ada gelombang. Kalau bagus nanti di jalur TransJakarta yang Koridor I Blok M-Kota kita mau uji coba itu (infra red),” ujar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (30/1).
Selain untuk perbaikan, kata Ahok, penyemenan dengan teknologi inframerah juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas jalan di Ibukota. “Kita nggak mau orang naik bus di Jakarta itu loncat-loncat (karena jalan bergelombang -red). Nyemennya itu musti pakai infra red,” ujarnya yakin. 
Sebelumnya, Ahok mengakui dalam dua tahun terakhir pihaknya memang tidak banyak melakukan perbaikan jalan.
Ada beberapa alasan yang menghambat upaya perbaikan jalan. Di antaranya terkait status jalan nasional dan jalan provinsi. Misal untuk Jalan Daan Mogot yang merupakan jalan nasional.
Kata Ahok, perlu ada pembagian yang jelas, mana jalan nasional dan mana jalan provinsi. Sehingga dalam perbaikannya juga jelas yang menangani. Karena kejelasan itu terkait dengan anggaran.
“Jadi lebih baik dibagi saja (kewenangannya) langsung. Jadi kita mesti jelas kalau dia (pemerintah pusat) duitnya enggak cukup, lebih baik pakai uangnya untuk provinsi lain saja atau dia pakai enggak usah merata. Lebih baik jalan dijaga setahun. Kalau tidak bisa yang lain kami yang kerjakan,” ujar dia di Balai Kota DKI, Rabu (28/1).
Adapun penyebab lain minimnya perbaikan jalan dilakukan pemprov DKI, kata Ahok, lantaran banyak oknum Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang ‘menilep’ anggaran perbaikan jalan. 
“Makanya sudah dicopot-copotin (pejabat). Ada yang sampai kasus kan. Dia lapor sudah dikerjain (perbaikan jalan), padahal enggak, ya kita enggak mau bayar,” ucap dia kesal.
Namun, pasca disahkannya APBD tahun ini, Ahok optimis perbaikan jalan berlubang akan selesai dalam dua tahun. “Yang penting yang hot-mix itu di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dia tambah. Sekarang ada 20 lebih AMP‎ (Asphalt Mixing Plant), cuma dia masukin 6. Satu dua tahun ini pasti bisa,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: