Jakarta, aktual.com – Kordiv Korupsi Politik ICW, Donal Fariz mengusulkan agar Presiden Joko Widodo tidak menganjurkan putranya untuk terjun ke kontes politik praktis guna mencegah citra politik dinasti.

“Menurut saya sebaiknya Jokowi tidak memperbolehkan putranya terlibat di dalam politik praktis sekarang ini,” kata Donal saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/7).

Donal menilai hal itu tidak positif bagi citra Presiden Jokowi yang selama ini melarang anak-anaknya untuk berpolitik praktis.

Pelarangan itu, lanjut dia, bertujuan agar tidak muncul tudingan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang membangun politik dinasti.

“Sebab kebanyakan politisi-politisi yang lain menggunakan posisi politiknya agar anak-anaknya mendapatkan jabatan yang strategis,” kata Donal.

Donal melihat selama lima tahun ini Presiden Joko Widodo secara konsisten melakukan upaya mencegah politik dinasti tersebut. Sehingga kalau sekarang dia memperbolehkan justru akan membuat kesan yang sama dengan politisi lainnya.

“Kalau sekarang memperbolehkan justru membuat Jokowi terkesan sama dengan politisi kebanyakan dan tidak memberikan manfaat positif bagi Jokowi,” katanya.

Menurut Donal, selama ini publik melihat Jokowi sebagai teladan yang membatasi anak-anaknya tidak terjun ke politik praktis atau bahkan membatasi anak-anaknya tidak ikut-ikutan proyek APBD maupun APBN.

“Dan ketika ikut-ikutan seolah-olah konsep positif yang dibangun itu akan hilang,” katanya.

Dengan adanya partai politik yang ramai-ramai mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo ini, Donal menilai sebagai upaya parpol membangun kedekatan dengan presiden yang saat ini sedang menyusun kabinetnya.

Tidak menutup kemungkinan dukungan yang diajukan oleh para parpol itu bagian dari membangun sisi kedekatan, menarik hati Jokowi untuk mendapatkan manfaat bagi partainya di kabinet.

“Oleh karena itu ICW mendorong supaya tidak usah, kecuali kalau Presiden Jokowi sudah mangkat setelah itu ya silahkan.Tapi kalau sedang berkuasa itu tidak positif,” kata Donal.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin