Jakarta, Aktual.com – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan agar subsidi minyak goreng curah Rp14 ribu per liter dilakukan bersifat tertutup dengan diberikan kepada orang per orang agar lebih tepat sasaran.
“Idealnya subsidi minyak goreng sebaiknya bersifat tertutup saja. ‘By name by address’, sehingga subsidinya tepat sasaran. Sedangkan subsidi terbuka seperti sekarang berpotensi salah sasaran,” kata Ketua Harian YLK Tulus Abadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, subsidi minyak goreng curah seharga Rp14 ribu per liter berpotensi salah sasaran karena minyak murah gampang diborong oleh kelompok masyarakat mampu.
“Dan masyarakat menengah bawah akibatnya kesulitan mendapatkan minyak goreng murah. Pemerintah seharusnya belajar dari subsidi pada gas melon,” katanya.
YLKI mendesak pemerintah untuk memerketat pengawasan terkait HET minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter agar tepat sasaran. “Jangan sampai kelompok konsumen minyak goreng premium mengambil hak konsumen menengah bawah dengan membeli, apalagi memborong minyak goreng non premium yang harganya jauh lebih murah,” katanya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebelumnya menerangkan bahwa subsidi minyak goreng curah seharga Rp14 ribu dilakukan pada tingkat produsen. Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kemudian menyubsidi selisih dari harga keekonomian agar minyak goreng bisa dijual seharga Rp14 ribu per liter.
Menurut Mendag, harga keekonomian minyak goreng curah saat ini sebesar Rp18 ribu per liter, artinya pemerintah menyubsidi Rp4 ribu rupiah setiap liternya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Dede Eka Nurdiansyah