Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan apresiasi rupiah juga ditopang oleh sentimen dari penilaian Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,2 persen.

“Bank Dunia menilai permintaan domestik yang lebih kuat di Indonesia akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (21/9), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.824 dibanding sebelumnya (20/9) di posisi Rp14.839 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid